Minggu, 15 Mei 2011

Awan Menyerupai Tulisan Dengan Kalimat ALLAH SWT. Di Photo pada malam hari diatas langit Kota Padang. By. Roni

Merindukan Kematian

Bismillahirrahmanirrahimm
Padang, pukul 00.56 wib telah berganti hari Jumat dengan sabtu. Artinya sekarang tanggal 25 Desember 2010. H-6 menjelang pergantian tahun masehi yg Insya Allah, akan masuk ke angka Tahun 2011. Semakin beranjak tua bumi Allah SWT ini. Mungkin terbilang renta bahkan sangat uzur. Sudah berkeriput-keriput mungkin bumi ini. Itulah, alam ini memang berubah-ubah. Apa lagi alam baru yang memang dijanjikan Allah SWT akan selalu berubah-ubah.

Tapi itu alam dan isinya, termasuk badan awak ini. Puluhan tahun yang lalu, mungkin awak masih kurang paham dengan hidup dan kehidupan ini. Sekarang, sangat berbeda sekali. Awak seumpama paham bahkan sangat paham sekali. Dan maaf, ini pun menurut pemahaman awak. Jadi bagi kawan-kawan yang membaca cacatan awak ini tidak uasah protes. Tapi kalau ngotot juga untuk protes, silahkan. Awakpun tidak melarangnya.

Menurut pemahaman awak, "hidup adalah untuk mati". Tentunya awak hidup ini, menunggu yang namanya "mati" itu. Atau mungkin awak tambah awalan "ke", biar ada kesan sedikit, bahwa kalau ada awalan "ke" berarti itu PASTI. Kematian yang awak tunggu ini, memang sangat dekat dengan awak. Karena kematian itu bisa datang kapan saja dan dimana saja. Dulu, atau tepatnya 10 tahun belakangan, awak sangat takut mati. Hal ini disebabkan karena, awak akan "babini" alias menikah. Maklumlah, ini sebuah awal awak melangkahkan kaki menjadi manusia. Kenapa awak katakan demikian, karena memang awak akui, bahwa awak sangat jauh dari ALLAH SWT. Ketika akan menikahlah awak sadar, bahwa TUHAN itu ada dan bernama ALLAH SWT. Kata mendiang Almh Ibu awak, TUHAN pulalah yang mengatur hidup awak ini. Artinya, mati awak pun telah diatur-NYA. Awak hanya bisa menjalani.

Terus terang ketika mendengar kata-kata mendiang Ibu awak tersebut, timbul takut awak. Merinding awak jadinya. Bagaimana tidak akan merinding dan takut awak ini, karena kematian itu datang tanpa dapat awak ketahui. Inilah pertama kalinya awak merasakan takut yang amat hebat. Lalu awak bertanya kepada beliau, "Buk, ba a supayo awak indak ada raso takuik jo mati ko..?". Dijawab Ibu awak ketika, "Berusahalah selalu berada dalam keadaan beribadah. Karena Rasulullah SAW mengatakan, beribadahlah kamu seolah-olah kamu akan mati setelahnya". Begitu lah mendiang Ibu awak berpesan kepada awak. Awak ketika menjawab didalam hati, INSYA ALLAH.

Sejak saat itu, awak mulai menjaga ibadah dan mulai mencari serta mempelajari tentang hidup yang berujung kepada kematian ini. Disinilah dapat awak simpulkan bahwa, ternyata hidup ini hanyalah sebuah penantian atau menunnggu. Yang dinanti atau ditunggu itu, ternyata sangat banyak. Awak sebutlah, menunggu Rahmat Allah SWT, menunggu amanah yang akan awak terima dari ALLAH SWT, menunggu waktu Sholat, menunggu bertukarnya waktu dan lain sebagainya yang awak rasa sangat banyak yang akan ditunggu itu.

Tapi yang paling awak tunggu tersebut adalah kematian. Ya, awak sangat konsen sekarang bahwa kematianlah yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap yang bernyawa. Termasuk diri awak sendiri. Dan sebenarnya kematian pulalah yang paling dekat dengan diri awak. Karena sebagai yang ditunggu-tunggu, kematian bisa datang menemui awak kapan saja dan dimana saja, tanpa awak tahu tempat dan waktu kedatangannya. Karena berlakunya demikian, awak tidak mau hidup ini menjadi sia-sia. Sudah tahu kalau menunggu itu membosankan. Maka awak berusaha menunggu dengan penuh harapan dan kerinduan. Mungkin aneh kedengerannya disaat kawan-kawan membaca tulisan ini.

Tapi itulah yang awak rasakan. Ibarat menunggu kekasih yang akan datang, tentu kita penuh dengan persiapan dan ingin terlihat lebih dari yang lainnya dimata kekasih kita tersebut. Nah, apa bedanya dengan menunggu kematian ini..??? Jadi, awak akan tunggu kematian ini dengan penuh kerinduan dan akan awak hiasi penantian awak ini dengan bunga-bunga Ibadah dan kembang-kembang kebaikkan. Sebagaimana layaknya seseorang yang berhias demi menunggu kedatangan kekasihnya.

Awak rindu kematian karena mati adalah sebuah gerbang untuk bertemu dengan ALLAH SWT. Karena, didunia awak rasa tidak mungkin bertemu dengan pencipta awak ini. Namun demikian, awak selalu tetap berusaha untuk dapat bertemu dengan "yang punya diri awak" ini. Karena, banyak janjian-NYA yang awak temui dalam kitab suci-NYA Al quran dan Hadist-Hadis Qudsi, yang menjamin kalau DIA NYA, ALLAH SANGAT DEKAT DENGAN KITA, BAHKAN KEDEKATAN ITU MELEBIHI URAT LEHER YANG DIBERIKAN-NYA KEPADA KITA.

Sebagai pengingat kepada salah satu penciptaan-NYA seperti awak ini, ALLAH SWT telah mengingatkan awak untuk tidak didatangi oleh kematian tersebut, SEBELUM AWAK BERADA DALAM KEADAAN MUSLIMUN YANG MUTHOHIRIN". Ini lah usaha yang sedang awak lakukan dari hari kehari, waktu ke waktu. Pastinya, awak akan selalu berhadapan dengan banyak godaan iblis dan setan yang berusaha menghalangi awak untuk mendapatkan hal yang demikian. Namun awak yakin, bahwa awak adalah makhluk yang dijadikan ALLAH SWT SEBAIK-BAIK KEJADIAN. ARTINYA, AWAK JAUH LEBIH BAIK DARI IBLIS DAN SETAN TERSEBUT. JADI TIDAK MUNGKIN AWAK AKAN DIGODANYA UNTUK MENGABURKAN CITA-CITA AWAK INI. SOMBONG kedengarannya, tapi itulah yang awak rasakan, kalau awak hanya mau sombang dihadapan iblis dan setan saja, agar para iblis dan setan itu tidak menggoda awak. Akan tetapi awak tidak akan sombang dihadapan manusia yang beriman kepada ALLAH SWT, apa lagi dihadapan Pencipta awak sendiri. Insya Allah.


By. RONI Padang